
MALANG - Sekelompok mahasiswa di Malang menciptakan terobosan baru yang dibutuhkan banyak orang saat ini. Sepatu multifungsi karya mahasiswa ini memiliki keunikan yakni bisa diganti tiga sol berbeda untuk bermacam aktivitas. Lucu, inovatif, praktis dan hemat, menjadi keunggulan karya para mahasiswa ini.
Serius. Ya, itulah gambaran untuk sekelompok mahasiswa di Malang ini dalam mempromosikan sepatu multifungsi karya mereka. Hal ini menjadi kegiatan mereka di sela-sela kesibukan kuliah saat ini. Mulai menyebarkan brosur keterangan tentang sepatu multifungsi karya mereka, sampai berjualan di koridor kampus.
Sementara untuk pengerjaannya, mereka menggandeng pengrajin sepatu yang ada di sekitar kampus. Mereka membuat rancangan sepatu kemudian diberikan kepada pengrajin. Satu sepatu biasanya selesai dalam waktu satu minggu.
Muscle, itulah merek sepatu mereka. Muscle ini adalah kepanjangan dari multifunction shoes with changeable sole atau sepatu multifungsi yang solnya bisa diganti untuk berbeda kebutuhan. Sepatu ini bekerja menggunakan zipper atau yang biasa disebut resleting yang berada di antara atasan sepatu dengan sol, sehingga sol mudah diubah atau diganti dengan sol tipe lain.
Ada tiga jenis sol atau landasan sepatu dengan fungsi yang berbeda yang tersedia, sol santai datar untuk aktivitas harian, sol untuk lari yang ringan, dan sol untuk futsal yang lebih banyak karetnya.
Menarik bukan jika kita melakukan tiga aktivitas dengan tiga kemampuan dalam satu sepatu. Satu sepatu bisa digunakan untuk kuliah atau bersantai, bermain futsal, dan jogging cukup dengan mengganti solnya.
Konsep hemat dan praktis inilah yang diwujudkan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang. Mereka adalah Kharisma Ridho, Hyang Iman Akbar, Tito Aprilian Pratama, Nasrulloh Ratu Bagus Satria Loka, dan Mudawikawi Akbar Grahadhuita.
Tentunya, konsep ini muncul dari pengalaman mereka yang kesulitan dengan padatnya aktivitas berbeda dalam satu hari yang membutuhkan pergantian sepatu.
Sang Ketua Tim Pembuat Sepatu Multifungsi Kharisma Ridho Husodo mengungkapkan jika sepatu yang baru dijual secara manual ini sudah terjual 20 pasang di sekitar kampus. Dengan harga satu sepatu Rp340 ribu untuk tiga manfaat, pemakainya bisa menghemat Rp300 ribu rupiah tanpa membeli tiga sepatu.
Selain solusi hemat dan praktis, ternyata sepatu multifungsi ini juga diharapkan dapat menekan peningkatan limbah sepatu. Bahkan, produk inovatif mahasiswa Universitas Brawijaya ini terpilih sebagai program kreativitas mahasiswa kewirausahaan dan akan mewakili kampusnya dalam pekan ilmiah mahasiswa nasional (Pimnas) akhir tahun di Mataram, Nusa Tenggara Barat
Serius. Ya, itulah gambaran untuk sekelompok mahasiswa di Malang ini dalam mempromosikan sepatu multifungsi karya mereka. Hal ini menjadi kegiatan mereka di sela-sela kesibukan kuliah saat ini. Mulai menyebarkan brosur keterangan tentang sepatu multifungsi karya mereka, sampai berjualan di koridor kampus.
Sementara untuk pengerjaannya, mereka menggandeng pengrajin sepatu yang ada di sekitar kampus. Mereka membuat rancangan sepatu kemudian diberikan kepada pengrajin. Satu sepatu biasanya selesai dalam waktu satu minggu.
Muscle, itulah merek sepatu mereka. Muscle ini adalah kepanjangan dari multifunction shoes with changeable sole atau sepatu multifungsi yang solnya bisa diganti untuk berbeda kebutuhan. Sepatu ini bekerja menggunakan zipper atau yang biasa disebut resleting yang berada di antara atasan sepatu dengan sol, sehingga sol mudah diubah atau diganti dengan sol tipe lain.
Ada tiga jenis sol atau landasan sepatu dengan fungsi yang berbeda yang tersedia, sol santai datar untuk aktivitas harian, sol untuk lari yang ringan, dan sol untuk futsal yang lebih banyak karetnya.
Menarik bukan jika kita melakukan tiga aktivitas dengan tiga kemampuan dalam satu sepatu. Satu sepatu bisa digunakan untuk kuliah atau bersantai, bermain futsal, dan jogging cukup dengan mengganti solnya.
Konsep hemat dan praktis inilah yang diwujudkan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang. Mereka adalah Kharisma Ridho, Hyang Iman Akbar, Tito Aprilian Pratama, Nasrulloh Ratu Bagus Satria Loka, dan Mudawikawi Akbar Grahadhuita.
Tentunya, konsep ini muncul dari pengalaman mereka yang kesulitan dengan padatnya aktivitas berbeda dalam satu hari yang membutuhkan pergantian sepatu.
Sang Ketua Tim Pembuat Sepatu Multifungsi Kharisma Ridho Husodo mengungkapkan jika sepatu yang baru dijual secara manual ini sudah terjual 20 pasang di sekitar kampus. Dengan harga satu sepatu Rp340 ribu untuk tiga manfaat, pemakainya bisa menghemat Rp300 ribu rupiah tanpa membeli tiga sepatu.
Selain solusi hemat dan praktis, ternyata sepatu multifungsi ini juga diharapkan dapat menekan peningkatan limbah sepatu. Bahkan, produk inovatif mahasiswa Universitas Brawijaya ini terpilih sebagai program kreativitas mahasiswa kewirausahaan dan akan mewakili kampusnya dalam pekan ilmiah mahasiswa nasional (Pimnas) akhir tahun di Mataram, Nusa Tenggara Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar